Langsung ke konten utama

Personal Statement!!! I'm coming...

Halo semuanya!!!

Kabar gembira untuk anda semua *ini bukan iklan lohh. Dalam tulisan kali ini saya akan sedikit berbagi tentang berkas-berkas yang kamu butuhkan saat ingin berburu LOA, surat sakti tanda diterima di universitas di luar negeri. Dibacanya dengan hati yah, biar setresssnya dapet, hehehe. Tapi jangan sampai "baper" yah (pengalaman pribadi dulu baper cari LOA ) karena walaupun terlihat susah tapi insyaAllah adaaa jalaannn hooo... loh kok nyanyi, *maapin yoo. Intinya kalau kita berhenti berusaha (dibaca:menyerah) maka selesailah semuanya.

Here we go.

Sekarang saya sudah tiba di Exeter, Devon, UK. Masih pusing pengaruh kelamaan di pesawat tapi mumpung masih ada waktu berleha-leha makanya dimanfaatkan . Di postingan sebelumnya, saya janji untuk share tentang personal statement (surat ini jadi salah satu pertimbangan kampus dalam menerima mahasiswanya). Jadi kalau teman-teman ingin lanjut di luar negeri, harus bisa buat personal statemnt sendiri dalam bahasa Inggris. Oya, jangan di "copas" yah tulisan orang karena personal statementnya harus original buatan kamu sendiri. Copas itu bisa kelihatan banget lohhhh jadi jujur aja.

Personal statement itu singkat kok. Gak pake latar belakang hingga daftar pustaka, jadi santai aja. Surat ini cuma sekitar 500-700 kata which is *mulaiAlay sekitar 2 lembaran saja. Karena hanya 2 lembar, kita harus bisa memadatkan informasi tentang
1. Diri pribadi kita (latar belakang pendidikan, sedikit info tentang keluarga atau kehidupan sosial kita, prestasi kita, dll.)
2. Tujuan studi plus alasannya (termasuk nanti kira-kira mau nulis thesis/disertation apa)
3. Kenapa kamu pilih kampus atau jurusan tertentu.
Sebenarnya dalam setiap web tempat kita mau apply online, biasanya setiap universitas menerangkan mereka maunya personal statement kamu harus mencakup hal apa tapi secara umum ketiga hal itu memang mesti ada *dari pengalamanku gitu, orang lain mungkin beda kali yah, hehehe.
Oya dalam menulis personal statement ini bisa makan waktu loh. Ada yang bisa cepat menyelesaikannya, ada juga yang lamaaaaaa bangettt *contohnya yang buat tulisan ini. Yang cepat (temanku, yang ga usah disebutin namanya disini, sebut saja Bunga, hahaha) karena dia sudah tahu mau studi apa terus kenapa mau studi itu plus dia sudah tahu kelebihan, prestasi dia jadi tinggal dicurhat aja di personal statementnya. Yang lama (diriku sendiri contohnya, harap maklum yah) karena masih cari-cari alasan tentang kenapa mau studi abroad plus ngulik2 kira-kira punya prestasi apaaa yah yang bisa dishare. Nah buat yang kayak aku, upsss keceplosan, tidak usah khawatir kalaupun kita tidak punya prestasi yang mengguncangkan dunia, kita tetap bisa tulis hal-hal positif tentang kita karena hal tersebut bisa menggugah perasaan si pembaca, asikkk.

Kuncinya adalah ramu personal statement kita agar mudah dipahami. Saya bahasa Inggrisnya standar saja. Beberapa personal statement yang dulu saya jadikan acuan juga biasa-biasa aja bahasanya, standar dan mudah dimengerti. Jadi nda mesti yang sophisticated bangetttt. Tapi kalau otak kalian mampu sih, yo wess lah. Aku mah biasa aja atuh. Kok jadi jawa dan sunda? Maaf diii orang Sulawesi ji kasian, hehehe.

Berikut adalah contoh personal statement yang saya buat (akhirnya bisa setelah bertapa berminggu-minggu, hehehe).
Saran saya (boleh diikuti, boleh tidak lohh) banyak-banyak browsing tentang contoh-contoh personal statement agar teman-teman bisa mendapat banyak inspirasi dalam menulis personal statement. Mungkin awalnya agak susah tapi percayalah dia akan semakin susah, hahaha, Just kidding. Lama kelamaan personal statementnya pasti jadi kalau kita memang niat untuk menulisnya :)

Personal statement ini memang susah-susah gampang (banyakan susahnya tapi ada gampangnya juga) atau malah gampang-gampang susah ^_^. Jadi jangan kapok yah hanya karena mentok di satu titik dalam menulis personal statement. Sekian dulu untuk tulisan kali ini. Salam Semangat!

Komentar

  1. It's an amazing personal statement. Great writing and it opens my mind how to write a personal statement in other way. Salute for your great effort Sukma...

    Salam,

    Wahid, the Lelaki-karang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks kak. Good luck with your study and your dreams...

      Hapus
  2. thank you for sharing this, I have stuck on writing this for days and after read this site it opens my mind to write my own personal statement. thank you very much .

    BalasHapus
  3. Syukron jazaakillahu Khoir kak tulisan kakak sangat bermanfaat bagi saya semoga dilancarkan segala urusan nya yah kak. Salam kenal saya juga orang Sulawesi. Doakan saya yah kak semoga bisa kyk kakak juga. Semangat kakak(づ。◕‿‿◕。)づ

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wawancara Beasiswa LPDP (Rasa Campur-Campur)

Di  postingan sebelumnya , saya sudah sempat bercerita tentang perjalanan saya hingga dinyatakan lulus berkas. Kali ini saya akan berbagi cerita tentang tahapan seleksi beasiswa LPDP selanjutnya yaitu Essay On the Spot, Leaderless Group Discussion (LDG), dan wawancara. Ups, tapi postingan ini akan lebih fokus ke wawancara. *tidak adil yah? Hehe. Maaf yoo... Sedikit info saja, saya hanya berusaha yang terbaik, sebisa saya, semampunya, semua-muanya. Pokonya keluarkan kemampuan menulis kamu sebaik mungkin menyesuaikan dengan waktu yang disediakan untuk Essay on the spot dan berdiskusilah dengan anggun, jangan nyolot tapi santun dan mengandung argumen yang tepat untuk LGD. Saya berusaha sebaik mungkin untuk essay dan LDG tapi tetap saja saya menyiapkan persiapan "ekstra" untuk wawancara. KENAPA? Bukan karena wawancara lebih penting dari yang lain tapi karena saya tahu itu salah satu kelemahan saya. I am not that bright comparing to the other stars (apasihhh pake bahasa Inggr

LoA, Jembatan Menuju Beasiswa

Halooooo..... Apa kabar teman-teman dimanapun berada. :D Waktu baru menunjukan pukul 4.30 am (waktu Exeter, UK) saat saya memulai tulisan ini, entah jam berapa di kampung halaman saya, hiks hiks *mulai homesick/cengeng banget sih, wkwkwk, Berhubung perkuliahan belum benar-benar dimulai, saya rasa ini waktu yang tepat untuk membagikan sedikit cerita tentang apa yang terjadi saat kita ingin SERIUSS kuliah di luar negeri. Harus serius loh, karena perjalanan untuk menuju "ke sana" sangat panjang dan berliku, serius deh. Beberapa orang mungkin menghabiskan setahun persiapan, mungkin kurang, tapi dari yang saya lihat dan alami, 1 tahun lebih (banyak lebihnya) untuk mewujudkannya. Saya sendiri mulai "bergerak" memburu kesempatan kuliah di luar negeri pada bulan Maret 2015 dan akhirnya bisa berangkat pada bulan September 2016. Jadiiiii yah hitung sendirilah, lama kan? Tapi jangan karena lama lantas menyerah, jangan karena susah lantas putus asa. Kalau orang lain